Diberita.com |Lampung timur – Ketua Paguyuban Petani Singkong (PPSLTM) Lampung Timur (Lamtim) Maradoni, meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung untuk segera menindaklanjuti Surat Keputusan Bersama (SKB) mengenai kebijakan harga dan perlindungan petani singkong.
Menurut Maradoni, mana kala hingga 11 Januari 2025 pemerintah tidak merespons, pihaknya akan menggelar aksi besar-besaran dengan jumlah massa lebih dari seribu orang.
“Jika pemerintah tidak peduli dengan nasib kami, maka kami akan turun ke jalan dengan massa yang jauh lebih besar. Kami ingin SKB tersebut benar-benar dijalankan demi keadilan bagi petani,” ujar Maradoni dalam audiensinya bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Lamtim, belum lama ini.
Maradoni juga menyoroti pentingnya tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) terhadap masyarakat petani, terutama pengusaha industri tapioka yang selama ini menjadi mitra petani.
Dia menilai perusahaan perlu berperan aktif dalam meningkatkan kesejahteraan petani melalui kebijakan yang berpihak.
Dalam audiensi tersebut, disampaikan pula hasil kesepakatan antara pengusaha industri tapioka dan perwakilan petani, yakni harga pembelian ubikayu minimal Rp1.400 per kilogram dengan rafaksi maksimal 15 persen, dan umur panen minimal 9 bulan.
Maradoni menegaskan bahwa pengawasan terhadap pelaksanaan kesepakatan ini harus diperketat.
Ketua PWI Lamtim Muklis, mengapresiasi upaya para petani dalam memperjuangkan hak mereka secara demokratis, sembari berharap ada solusi konkret dari pemerintah dan pihak terkait.
Kami memahami keresahan para petani dan berharap pemerintah segera mengambil langkah nyata. Jika masalah ini terus dibiarkan, potensi konflik sosial bisa meningkat,” kata Muklis.
Dibincangi terpisah, pada rabu (8/1) Peto sanjaya selaku Koordinator PPSLTM Sukadana juga ikut mendukung dari apa yang telah diambil langkah oleh ketua Paguyuban Petani Singkong kabupaten lamtim.
Karena sejauh ini kita juga ingin melihat kesejahteraan para petani singkong dilamtim juga diharapkan agar pemerintah daerah segera mengambil langkah terbaik untuk mewujudkan kesejahteraan para petani Tegasnya. (Ahm R)