diberita.com | METRO – Wali Kota Metro, Wahdi Siradjuddin, memimpin acara penandatanganan komitmen bersama untuk aksi konvergensi pencegahan dan penurunan stunting di Kota Metro tahun 2024 yang berlangsung di Aula Pemerintah Kota Metro, Jumat (26/07/2024).
Dalam acara tersebut, Wahdi Siradjuddin menyampaikan bahwa berdasarkan data secara nasional, penurunan angka stunting di Indonesia mengalami perlambatan sebesar 0,1 persen. Data tahun 2022 menunjukkan angka stunting mencapai 21,6 persen, sedangkan pada tahun 2023 angka tersebut turun menjadi 21,5 persen.
“Di antara 37 provinsi di Indonesia, Lampung telah mendekati standar yang ditetapkan secara global maupun nasional yaitu angka 14 persen, dimana angka stunting di Lampung saat ini mencapai 14,9 persen, “paparnya.
Wahdi juga membeberkan jika saat ini di Provinsi Lampung, terdapat 5 kabupaten dan 1 kota yang mengalami peningkatan angka stunting.
“Tapi ada juga yang mengalami penurunan yang sangat signifikan, termasuk adalah Kota Metro. Berdasarkan data angka stunting Kota Metro saat ini berada pada angka 7,1 persen, ” ungkapnya.
Selanjutnya, Wahdi menekankan dalam proses penurunan angka stunting, diperlukan upaya bersama yang dibangun melalui kesepakatan sebagai bentuk tanggung jawab kita kepada bangsa dan Pemerintah Kota Metro.
“Hadirnya kolaborasi dalam pemerintahan merupakan hal yang paling penting dalam upaya penurunan stunting, dimana pemerintah berperan sebagai agen pemberdayaan, dan kolaborasi antar berbagai sektor sebagai salah satu kunci keberhasilan dalam mencapai tujuan zero stunting yang lebih cepat , “ujar Wahdi.
Untuk mencapai hal tersebut, yang terpenting adalah membangun trust building, berkomitmen, dan adanya kompilasi dalam pembangunan keberlanjutan.
Pada paparannya, Wahdi juga menyoroti peran penting Bapak dalam gerakan penurunan stunting dimulai dari Ibu mengandung, melahirkan, menyusui, mengurus anak, mengurus bayi 1000 hari pertama kehidupan.
Sementara itu, Wakil Ketua TPPS (Tim Percepatan Penurunan Stunting) Kota Metro , Anang Risgianto, mengungkapkan dasar pelaksanaan Rembuk Stunting dan Rapat Koordinasi TPPS Tingkat Kota Metro Tahun 2024 pada Perpres Republik Indonesia No.72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting.
Dalam Perpres RI tersebut, mengamanatkan percepatan penurunan stunting yang dilakukan harus dilaksanakan secara holistik, integratif, dan berkualitas melalui koordinasi sinergi dan sinkronisasi antar kementerian, pemerintah daerah, provinsi, pemerintah daerah kabupaten/kota, dan pemerintah desa/kota, serta pemangku kepentingan.
“Percepatan penurunan stunting ini merupakan upaya yang mencakup intervensi spesifik dan intervensi sensitif yang harus dilaksanakan secara kompleks, politik, integratif, dan berkualitas melalui kerjasama multisektoral baik di tingkat pusat, provinsi, kota, kecamatan, dan kelurahan yang bergerak secara serentak dan bukan kerja bergerak secara berpisah-pisah. Karena faktor risiko stunting tidak hanya disebabkan dari satu faktor, tetapi disebabkan oleh banyak faktor, “tegasnya.
Untuk itu, melalui kegiatan hari ini diharapkan dapat memantapkan kembali fokus pada tujuan percepatan penurunan stunting Kota Metro melalui rembuk stunting di tingkat Kota Metro agar sesuai dengan tujuan dan strategi nasional percepatan penurunan stunting.
“Ada pun proses dalam upaya-upaya percepatan penurunan stunting antara lain adalah upaya menurunkan prevalensi stunting, meningkatkan kualitas penyiapan di kehidupan keluarga, menjamin penuh rohani asupan gizi, memperbaiki pola asuh, meningkatkan akses dan butuh pelayanan kesehatan, meningkatkan akses air minum dalam sanitasi, “tambahnya.
Oleh sebab itu, mewakili Ketua TPPS Kota Metro, Anang menyampaikan apresiasi kepada semua pihak mulai dari Forkopimda, Organisasi Perangkat Daerah, TPPS Kota dan Kecamatan, Kelurahan, Tim Pendamping Keluarga, Camat, Kelurahan, Organisasi Wanita, Instansi Vertikal, Perguruan Tinggi, Organisasi Profesi, Pengusaha, Forum anak, dan semua pihak yang sudah berkontribusi aktif dalam penurunan angka stunting di Kota Metro.
“Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas komitmen dan upaya kita bersama dalam keberhasilan menurunkan stunting di bawah angka nasional, Keberhasilan ini merupakan hasil kerja kita bersama, “ungkapnya.
Hal tersebut dapat diraih, berkat program-program Pemerintah Kota Metro yaitu JAMA-PAI, Bapak Asuk Anak Stunting, maupun berbagai program kegiatan yang dilakukan oleh seluruh pemangku kepentingan dan mitra kerja lainnya yang saling bersinergi untuk menurunkan stunting.
“Meskipun kerja keras kita bersama telah mendapatkan apresiasi yang diraih dengan berbagai penghargaan sekala nasional, terkait percepatan penanganan stunting. Namun perjuangan kita juga belum selesai, masih banyak pekerjaan rumah yang harus dikerjakan, masih banyak potensi yang belum diperdayakan, masih banyak juga waktu untuk terus meningkatkan sinergi dalam rangka menurunkan atas stunting di Kota Metro, “terangnya.
Menurutnya, Rembuk Stunting merupakan forum yang tepat untuk saling berembuk, bermusyawarah, dan memberikan saran guna menyelesaikan permasalahan terkait upaya percepatan penurunan stunting di Kota Metro. Anang menilai perlu adanya dorongan kekompakan, penguatan kerjasama lintas sektor untuk saling memadukan potensi kekuatan melalui gotong-royong bersama masyarakat dapat mencapai zero stunting. (ADV)