DIBERITA.COM | Bandar Lampung – Lampung sebagai provinsi di ujung Pulau Sumatera juga telah melahirkan sekian banyak musisi/band yang dikenal luas di blantika musik Indonesia. Sebutlah Kangen Band, Hijau Daun dan The Potters yang sudah cukup fenomenal. Jauh sebelum itu kita juga sempat menyaksikan lahirnya band-band seperti Kapal Terbang, Uncle Lee atau Rhe yang sempat muncul di layar televisi (MTV) pada akhir tahun 90an.
Skema musik Lampung pada era pendahulu hingga saat ini telah mencatat sekian banyak grup musik yang ternyata memiliki fanbase tersendiri dan secara alamiah membentuk semacam komunitas dan saling bekerjasama dalam membangun atmosfir kesenian. Sebut saja Romeo, Whiplash, Febries, C-Monk, Mas Karyo, Trotoar, Mupeth, Vultur, Funky Dirty Junkie, DAS Band, Empat Putra, Tepoz, Kaldera, Kompares, Urban Dicipline, Distortion Independent People, Pims, Daun Band, Matches, Coin, Naked Brain, Batas Senja, Mr&Mrs, Tn.Robertus, Sunsetkilla dan masih banyak lagi.
Sejarah juga mencatat bahwa pada medio 2005 di kota Bandar Lampung lahir sebuah komunitas musik yang mendobrak pasar musik tanah air lewat karyanya di lampung. Sejumlah band yang tergabung di sana antara lain Jendral, Udara, B.A.G., Flat, Seventh Sky, Aliaz, Eugene dan Gettingwet. Sekumpulan musisi kreatif tersebut berjuang dan berproses bersama dengan tujuan menembus industri musik nasional dan mengukuhkan legacy ke dalam bentuk album. Perjuangan tersebut membuahkan hasil ketika beberapa band tersebut berhasil mendapatkan kontrak rekaman dengan berbagai label besar di Jakarta seperti EMI, Warner, Sony, Universal, Nagaswara dan RPM.
Kini di tahun 2021 komunitas musisi Lampung tersebut kembali berkumpul dan menggagas menerbitkan sebuah album kompilasi berisi lagu-lagu karya terbaik mereka. Dengan Judul Album ‘Ulun Vol. 1’ dalam bahasa Lampung berarti ‘Orang Lampung’ yang terdiri dari 13 Band (Jendral, Udara, Aliaz, Seventh Sky, Blueberry, Tanya, Kompares, The Big Bagios, HLM Distrik Kota, Allen Blue, Reska, Forever June, Jack Liepe a.k.a Perboen Boys).
Mengusung buah pemikiran, “Every Reunion A Hint Of The Resurrection” – Arthur Schopenhauer, Setiap Reuni Merupakan Salah Satu Tanda Kebangkitan. Momen kebangkitan ini juga membuka kesempatan kepada seluruh musisi/band di Bumi Ruwa Jurai untuk ikut terlibat dan sumbang saran serta karya demi menyemarakkan ranah seni budaya di Provinsi Lampung khususnya dan Nusantara pada umumnya. Selanjutnya, album kompilasi Ulun Lampung ini akan dibuat dalam sequel yang tak terhingga, agar atmosfir musik Lampung dapat terus bergerak dan menjaga regenerasi musisi di tanah Lampung hingga masa yang akan datang.
Album Kompilasi ini Ulun Lampung Volume 1 ini didukung dan berkolaborasi dengan beberapa entitas. Yaitu; Mercusuara Publisher, DRB Record, Studio Rekaman dan Rumah Produksi yang di dalamnya terdiri dari pencipta lagu, composer dan arranger.
Semoga pergerakan kreatif ini dapat bermanfaat dan menginspirasi kita semua.
Sebuah Karya Musisi Lampung.
kolaborasi 13 band Lintas Generasi.
yang Bertajuk “ULUN”.
Nama “ULUN” diambil dari bahasa lampung yang artinya “Orang”, dimaksudkan untuk mempertegas bahwa kami yang terlibat dalam pembuatan karya ini adalah “Orang Lampung”, dengan membawa harapan besar bahwa musisi lokal lampung bisa hidup dikota-nya sendiri.
Acara (13/11/21) berlangsung sukses, dihadiri berbagai musisi lintas generasi, selain sebagai reuni, ini acara ini juga sebagai tanda bangkitnya industri musik lampung.
Dimeriahkan band Reska, Tanya , Kompares dan the potters.
Berikut 13 Band yang ada di dalam album “ULUN” vol. 1 :
– Jendral
– Udara
– Tanya
– Blueberry
– Kompares
– Forever June
– HLM distrik kota
– Perboen Boy
– Aliaz
– Big Bagio’s
– Reska
– Seventh Sky
– Allen Blue
Sampai jumpa di “ULUN” vol. 2