“Saya ucapkan belasungkawa kepada semua orang di India yang telah kehilangan orang tercinta. Saya memberikan komitmen WHO dan rekan kita di ACT-Accelerator untuk pemerintah serta masyarakat India. Kami akan berusaha menyelamatkan nyawa sebanyak-banyaknya,” kata Tedros seperti dikutip dari situs resmi WHO, Sabtu (24/4/2021).
“WHO telah mengerahkan 2.600 staf dari program-program lain, seperti polio, tuberkulosis, penyakit tidak menular, dan imunisasi untuk membantu daerah terdampak. Kami juga memberikan bantuan teknis pada pabrik oksigen dan saran pada manajemen klinis, termasuk triase pasien,” lanjutnya.
Laporan oleh The Lancet COVID-19 Commission memperkirakan akan ada sekitar 2.300 orang meninggal setiap hari pada awal bulan Juni. Kelalaian karena terlena oleh herd immunity atau kekebalan kelompok disebut ahli jadi penyebab akhirnya India menghadapi gelombang ‘tsunami‘ COVID-19 yang mematikan.
Media sosial di India ramai oleh video pemakaman, kerabat yang berduka di rumah sakit, antrean ambulans, dan mayat yang menumpuk. Netizen ramai saling meminta informasi kamar rumah sakit yang kosong, obat-obatan, suplai oksigen, dan tes COVID-19. (dbs)